ZAMAN KEANEHAN
Bersikap tulus sesama
Tanpa harap imbal jasa
Barang aneh dalam masa
Orang berbuat mendapat apa
Tanpa apa-apa tidak ada sikap
Seorang yang tak berpamrih
Dianggap gila
Seorang yang ikhlas
Diduga menyimpan sesuatu di balik muka
Seorang yang tak ingin apa-apa
Diklaim menginginkan apa-apa
Zaman ini adalah keanehan-keanehan
Menjelma menjadi nyata
Menjarah adalah biasa
Korupsi adalah nyata
Maling berdasi adalah pahlawan
Diagungkan semua dapat bagian
Kebohongan milik semua
Kelicikikan alat kesuksesan
Keangkuhan bekal kebenaran
Kecongkakan suara kenyataan
Kejujuran barang langka
Ketulusan jadi legenda
Kebaikan perlahan sirna
Dalam zaman penuh gelora
MENGHIAS DUNIA
Topeng peng peng
Kedok dok dok
Perisai sai sai
Tirai rai rai
Menutup mata dunia
Memperindah pandangn
Menghalangi hakekat
Menelanjangi kepalsuan
Topeng peng peng
Kedok dok dok
Perisai sai sai
Tirai rai rai
Menjalani hidup sampai mengkerut
Menghias mulut dengan pemanis rasa
Merekah bibir gincu-gincu merah
Warna permukaan warna tersembunyi
Kebaikan-kebaikan terselimuti
Kebenaran-kebenaran ternodai
Keburukan-keburukan terwujudi
Kesamaran-kesamaran memenuhi
Topeng peng peng
Kedok dok dok
Perisai sai sai
Tirai rai rai
Hidup zaman ini
Membongkar topeng mengingkari
Memusnahkan kedok melangkahi
Meremukkan perisai menyalahi
Menghancurkan tirai melewati
Norma-norma zaman tak berbentuk
Bersikap arif pada yang tampak
Bijaksana melihat yang tertangkap
Mampu menyingkap yang tersingkap
MENELUSURI PILIHAN
Persimpangan jalan menghadang di depan pelupuk mata
Melangkah ke barat, hati gelisah
Melangkah ke timur, pikiran resah
Melangkah ke selatan, nafsu bergelora
Melangkah ke utara, badan merona
Memilih tidak melangkah, menyalahi norma
Dalam kebingungan
Kaki melangkah mengikuti naluri
Diri patuh pada arah yang dituju
Sesekali ke barat, menghasilkan karya
Sesekali ke timur, melahirkan karsa
Sesekali ke selatan, menciptakan ceria
Sesekali ke utara, menghadirkan sejahtera
Semua arah ada dalam ada
Tidak bisa menafikan salah satu
Masing-masing berjalan sesuai irama
Melantunkan arti seribu satu
Persimpangan jalan memiliki banyak makna
Seperti kata yang mengalir memenuhi berbagai penafsiran
Memenjaran pilihan ke salah satu arah
Sama dengan memenjarakan kata dalam kamus
Biarlah kata menunjukkan makna sendiri
Seperti yang digagas presiden penyair
Atau penjara-penjara kata kita musnahkan saja
Sehingga kata-kata berbicara tentang dirinya sendiri
Hidup adalah memilih berbagai pilihan
Tidak memilih bukan berarti mati
Memilih segala pilihan bukan berarti bunglon
Memutuskan satu pilihan bukan berarti picik
Biarkan diri-diri memutuskan yang dikehendaki
Wonosari, 14 Oktober 2004
SAHABAT KEHIDUPAN
Jalan yang kutempuh penuh liku-liku
Duri-duri menghalangi setiap langkah
Menghambat rencana-rencana yang dibuat
Menjauhkan cita dari harapan
Aku berjalan di lereng bukit terjal
Jalan setapak sempit berkelok-kelok
Menyaksikan ke bawah rasa ngeri datang
Melihat ke depan tujuan yang ingin dicapai menjauh
Aku menelusuri tepi jurang
Senantiasa bersama ketakutan dalam derap langkah
Memandang ke belakang yang tampak kegelapan
Menengok ke samping tak ada jalan keluar
Melongok mata memandang tak menemukan yang dicari
Aku hidup bersama kecemasan
Menyelimuti malam, memeluk siang
Tak ada waktu tersisa
Semua sirna dalam kewas-wasan
Aku ingin meraih bintang di angkasa
Memperssembahkan pada Indonesia
Sebagai sumbangsih pada negara
Bintang menjauh, kabut hitam menemani
Aku asa pada pelukan rembulan
Hangat menyejukkan jiwa
Gelisah terhadap ketidakpastian
Rindu belaian kasih kunjung sampai
Aku adalah sahabat ketidakberuntungan
Memiliki pikiran tak terasah
Dikaruniai pisau tak dapat ditajamkan
Memperoleh emas tak dapat disaring
0Menyerah pada keadaan
Aku teman kegagalan
Setiap jalan yang ditempuh buntu
Berusaha keluar tak menemukan jalan
Melewati berkelok-kelok tak mendapatkan pintu
Membelai kemulekan dalam mimpi
Mencium bau ranum dunia khayal
Aku berkeras melahirkan karya
Pasar tak mampu menerima
Hasil orang-orang tak berguna
Media miliki siapa-siapa
Bukan siapa tak dapat tempat
Kemana harus kucari jalan
Sementara semua sisi saling menutup
Melingkupi diri dalam penjara
Kunci terali hilang entah ke mana
Kehidupan masih menyisakan asa
Asal peras keringat tanpa pamrih
Melahirkan sesuatu berarti kelak
Demi anak cucu tercinta
Menanam pohon kehidupan
Tak dapat dinikmati diri
Memetik buah dari sorga
Hidup bahagia bersama bidadari
Memetik prahara di neraka
Hidup sengsara bersama setan
Siapa dapat memilih mendapat apa
Tidak mendapat apa-apa tanpa kuasa
Aku bisa menggapai dunia pada hari ini
Bernyanyi lagu-lagu ceria
Menari di atas derita
Nurani diliputi sengsara
Pilihan yang tak diharapkan
Nasib
Sial
Buntu
Gagal
Adalah teman sejati dalam kehidupan
Aku tak pernah menyerah pada nasib
Aku tak takut kesialan
Aku tak khawatir jalan buntu
Aku tak cemas kegagalan
Menghasilkan gading dalam belaian ajal
MATI TERTAWA
Aku pemuja kesenangan
Gerik gerik menuju keceriaan
Tingkah laku tentang kegembiraan
Senyum
Sumringah
Tawa
Terbahak
Ceria
Adalah detik-detik waktu yang dilewati
Diskotik
Cafe
Dunia gemerlap
Pesta
Mall
Dolly
Konser
Pertunjukkan
Bioskop
Tempat-tempat keramat sehari-hari
Hidup hanya sebentar tuk menikmati
Segala yang tersedia
Kerja alat kesenangan
Kreatifitas alat keceriaan
Peras otot alat kegembiraan
Pikiran alat kebahagiaan
Inilah alasan hidup
Inilah bekal mati yang tak berarti
Hidup sesaat dihayati
Mati ketiadaan hakiki
MERANA
Penjarah menjadi raja
Menguasai kerajaan
Memerintah sekehendak hati
Tak peduli hati nurani
Para pemimpin bermunculan
sebagai pemimpin kelompok
Bukan negarawan
Bukan pemimpin rakyat
Penghamba kekuasaan
Pengamat berbicara sampai berbusa
Ekonom berdebat sampai berbisa-bisa
Cendikiawan mengabdi pada harta
Intelektual berlomba-lomba menghamba
Pejabat berpikir tetap berkuasa
Pegawai tuan yang tidak ingin menjadi hamba
Petani menjadi budak keserakahan
Nelayan menjadi babu di lautan
Pedagang kecil menjadi sapi perahan
Pengusaha merampok kekayaan
Republik tidak menyisakan sisa-sisa
KEJAHATAN RAJA DUNIA
Kebenaran berada di atas puncak gunung
Berdiri agung di bawah langit
Terbang tinggi di angkasa
Menjauh dari bumi
Tempat manusia bersemayam
Kebenaran menyimpan kepalsuan
Butuh waktu menyingkap topengnya
Maka klaim pada kebenaran
Adalah klaim pada kepalsuan
Apa yang benar sekarang
Menjadi kekeliruan esok hari
Menjadi abu-abu pada masa depan
Menjadi barang rongsokan dalam kehidupan
Orang-orang berilusi
“Kejahatan tidak pernah menang melawan kebenaran”
Legenda
Cerita
Mitos
Media
Mengamini secara patuh
Kenyataan tak pernah mengamini
Kenyataan mengungkapkan apa yang ingin dinyatakan
Bertahun-tahun diperintah seperti budak adalah kejahatan
Kita diam seribu bahasa
Sudah tahu wakil rakyat hendak menjarah
Kita memilihnya atas nama agama
Sadar orang yang memimpin adalah Durna
Kita terpesona
Kita membanggakan Durna masa kini
George Bush
Tony Blair
Fidel Castro
Hambali
Dr. Azhari
Osamah bin Laden
“Bukankah kejahatan lebih unggul dari kebenaran?”
MENDALAMI PUASA
Cahaya bulan menyinari hari
Menerbitkan rentetan waktu terbaik sepanjang tahun
Menyambut senyum, mendapat pahala
Menyambut bahagia, mendapat sorga
Menyambut sedih, mendapat neraka
Cahaya bulan menyinari hari
Kumpulan waktu paling bermakna dalam hidup
Menahan lapar dari nasi
Menahan haus dari air
Menahan diri dari yang halal dalam sinar matahari
Menahan mulut dari bisa
Menahan suara dari kata
Menahan bisikan dari nafsu
Cahaya bulan menyinari hari
Sejumlah hari dalam bulan menyinari yang lain
Membaca ayat-ayat tertulis rapi
Menemukan hakekat makna bagi diri
Membaca ayat-ayat tak tertulis
Menemukan jati diri
Menundukkan wajah di atas sajadah
Melantunkan dzikir setiap waktu
Menyatukan diri dengan Ilahi
Mendekatkan hati pada yang punya
Memperoleh segala harapan berupa ridha
Abadi sepanjang masa
MAKNA BELUM TENTU BERMAKNA SAMA
Mata sendu menyiratkan luka
Kerut di kening menyuratkan gelisah
Muka masam menandakan marah
Senyum manis menunjukkan bahagia
Tawa renyuh menciptakan senang
Senyum sinis menggambarkan dendam
Makna tanda-tanda dari berbagai zaman
Tak mengalami perubahan sampai kini
Padahal segala sesuatu berubah
Sistem tanda yang dibakukan tertulis
Tercetak abadi
Dalam kehidupan sehari-hari
Berbagai tanda-tanda mengalami perombakan total
Dalam buku tidak ada yang berubah
Kehidupan sehari-hari lebih menawarkan banyak kemungkinan dari buku
Belajar dari kehidupan sehari-hari keharusan tak terbantahkan
Pelajar
Mahasiswa
Guru
Dosen
Profesor
Masyarakat
Senantiasa menggali tanda-tanda yang ada
Tidak terjebak dalam buku-buku mati
Hidup yang mengalir sungai-sungai perubahan
Jangan dihambat mengatasnamakan perpustakaan
Punya makna dalam kurun waktu tertentu
Mata sendu belum tentu bermakna luka
Kerut belum tentu bermakna gelisah
Muka masam belum tentu bermakna marah
Senyum belum tentu bermakna bahagia
Tawa renyah belum tentu bermakna senang
Senyum sinis belum tentu bermakna dendam
Kehidupan sehari-hari menawarkan makna berbeda-beda
paham butuh
raih malam raup siang
peras keringat alir darah
kencang otot keluar tenaga
puncak pikir segenap rasa
korban hati manis mulut
gapai cita capai mimpi
penuhi lumbung isi sesuap
KESEMPURNAAN
Menerangi manusia dengan cahaya
Menyentuh hati nurani
Membangkitkan pikiran
Mengendalikan perasaan
Mencapai kesempurnaan
ANGKA-ANGKA MUKJIZAT
Di antara kegelapan-kegelapan, terdapat cahaya
Dalam kesunyian malam-malam, mengandung sinar kehidupan
Di atas hitam-hitam, ada sebekarkas terang yang diharapkan
Asa yang datang, menunggu waktu sekali setahun
Konon antara tanggal ganjil di akhir bulan
21, 23, 25, 27, 29
Angka-angka mukjizat
Terkjebak angka tak dapat apa-apa
SATU KATA
Kilau
Silau
Risau
Parau
Dunia
Rasa
Karsa
Cipta
Karya
Jelma
Hidup
Pulas
Mimpi
Malas
Sepi
nafas
Mati
Dunia
Hidup
Mati
Karib
Manusia
Akhirat
Hidup
Hidup
Hidup
Manusia
Terali
Sepi
Sendiri
Sunyi
Damai
Gemuruh
Baur
Dalam
Diri
OH
Oh
Ah
Dah
Ku
Pah
Wonosari, 16 Oktober 2004
HIDUP ABADI
Usia berkurang setiap saat
Karya turut berkurang
Hidup menjalani taqdir
Melewati hari tanpa arti
Padi menguning ingin dipetik
Dinikmati memenuhi kebutuhan
Memanen padi yang kempes
Usia dibiarkan lewat tanpa makna
Umur boleh berkurang
Badan boleh bertambah rusak
Raga boleh menua
Karya tak ikut mati
Kreasi tak ikut sirna
Hidup jadi abadi
PUNCAK KESEDIHAN
Bukit runtuh
Menyebar jatuh
Menimbulkan resah
Meningggalkan keluh kesah
Mata-mata merona merah
Hujaman pisau-pisau kepiluan menancam
Berdararah-darah
Tercabik-cabik
Terkoyak-koyak
Menghujam ulu kesedihan
Hujan air mata menerpa
Kecewa
Sengsara
Merana
Menyatu dalam syahdu
Bersatu di lain waktu
Wonosari, 10 Oktober 2004